Laman

Selasa, 17 Januari 2012

MY SECRET LOVE

kepada dirimu sahabat terbaik, belahan jiwa dan cinta rahasiaku....

sahabatku terkasih,
aku tahu betapa dalamnya kerutan kening mu ketika menerima surat ini, dan kerutan itu akan bertambah dalam ketika kau baca bait pertama dari surat ini.
kau pasti berpikir aku sudah gila..
kau nggak salah aku memang gila, aku sendriri bingung, benarkah  apa yang kulakukan ini???????

sahabatku...
seperti juga kau, aku tak pernah berpikir akan datangnya hari ini...
hari ketika ku menuliskan cintaku kepadamu dengan jari yang bergetar....
aku sebenarnya benci dengan cinta, tapi rasa ini telah membludak dalam dada, tak terbendung oleh jiwa raga, rasa ini tak pernah berhenti, sekali berhenti berarti mati....

aku takut kau marah sahabatku....

tapi, tahukah kau??
dibandingkan dengan penolakanmu dan kemarahanmu..
aku lebih takut jika kau kecewa, terlebih lagi jika aku yang telah membuat mu kecewa....

ku mohon maafkan lah aku...
maafkan ke egoisanku...
saat ini, aku hanya ingin kau tahu bahwa aku mencintaimu...
seperti cinta awan pada angin...

sahabat....
biarlah kuruntut semuanya dari awal....
biarkan aku bercerita padamu, tentang dirimu yang menyentuh hatiku...
tentang bagaimana kau masuk, bersemayam, dan meneduhi semua emosiku....

aku adalah kamu, dan kamu adalah aku, mesti bukan dalam kata cinta....
tapi kita punya sesuatu yang lebih hangat dari pada asmara...
aku selalu beruntung bisa bersamamu....
merasakan hangat hatimu dan tawa mu yang menggelitikku....

sahabatku tersayang....
aku hanya ingin kau tahu...
aku mencintaimu...
mencintai dirimu yang apa adanya....
mencintaimu dengan segala yang kupahami tentangmu..

tapi...
ini hanya anganku yang terlalu jauh....
sahabat, aku hanya ingin menjadi yang terbaik bagimu...
aku ingin menjadi rembulan yang menerangi jalanmu, menjadi matahari yang menyinari harimu, dan aku akan berdo'a kepada Allah semoga hujan turun di hatimu ketika kau marah.....

blossom love, lots of love, then i'd love to say.... I love you....





cintaku yang tak pernah habis untuk mu yang ntah dimana....

awana chaizan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar