Laman

Rabu, 14 Desember 2011

DESAIN TUGAS DAN TAGIHAN BELAJAR


Bab I
Pendahuluan
  1. Latar belakang
Desain tugas adalah perencanaan seorang guru dalam memberikan kegiatan atau tugas-tugas belajar berupa pengalaman langsung di kelas atau di luar kelas. Istilah lain pemberian tugas ini dikenal dengan tagihan belajar. Terlebih dalam pembelajaran berbasis kompetensi, maka tagihan belajar menjadi hal yang penting dan menentukan bagi capaian kompetensi belajar peserta didik. Makin seorang guru memperbesar tagihan belajar, makin besar pula kemungkinan kompetensi yang akan dicapai.
  1. Pokok bahasan
Hal yang penyusun bahas didalam makalah ini adalah:
·         Syarat-syarat tugas atau tagihan belajar.
·         Jenis-jenis tagihan belajar.

Bab II
Pembahasan
MENDESAIN TUGAS DAN TAGIHAN BELAJAR
Evaluasi merupakan pengukuran ketercapaian program pendidikan. Perencanaan suatu program substansi pendidikan termasuk kurikulum dan pelaksanaannya, pengadaan dan peningkatan kemampuan guru, pengelolaan pendidikkan dan reformasi pendidikan secara keseluruhan.
Tugas atau tagihan belajar merupakan bahan yang digunakan untuk mengumpulkan informasi oleh guru tentang perkembangan dan pencapaian pembelajaran yang dilakukan anak didik melalui berbagai teknik yang mampu mengungkapkan, membuktikan atau menunjukkan secara tepat bahwa tujuan pembelajaran dan kemampuan (kompetensi) telah benar-benar dikuasai dan dicapai.
1.      SYARAT-SYARAT TUGAS ATAU TAGIHAN BELAJAR YANG BAIK
Agar memperoleh hasil yang cermat dan mengukur apa yang seharusnya diukur, alat evaluasi hendaknya memenuhi beberapa kriteria, sebagai berikut:
a.       Relevansi
Ujian yang baik harus memiliki sifat relevansi, artinya mengukur hal yang seharusnya diukur. Apabila pengajar hendak mengukur kemampuan murid tingkat rendah dalam bidang matematika misalnya dalam hal penjumlahan, maka soal yang dibuat tidak benar jika dirumuskan dalam bentuk soal cerita yang panjang. Dengan demikian alat ujian dikatak relevan apabila mengukur apa yang hendak diukur.
b.      Efektivitas dan efisiensi
Suatu evaluasi dikatakan efektiv dan efisien apabila alat evaluasi memberikan informasi secara lengkap dari waktu yang disediakan untuk menyelesaikan soal yang disajikan. Suatu contoh, ketika kita ingin menguji 100 orang siswa mengenai sejauh mana penguasaan mereka tentang suatu bacaan, dan ktia membuat ujian tersebut secara lisan. Hal in dilihat tidak efisien dari segi waktu dan tenaga. Suatu alat evaluasi dikatakan cocok apabila alat tersebut kurang bekerja secara efisien dan efetivitas.
c.       Keseimbangan
Suatu soal dikatakan seimbang apabila soal yang dibuat mencakup seluruh materi yang dipelajari. Apabila soal tersebut hanya mengambil sebagian dari materi yang dipelajari maka soal tersebut dikatakn tidak seimbang. Jadi, pertanyaan uyang dibuat hendaklah merata.
d.      Objektivitas
Suatu alat evaluasi yang objektivitas adalah jika jawaban yang diberikan oleh murid hanya benar atau salah saja tidak mengkombinasikan alat evaluasi lainnya.
e.       Tingkat kesulitan
Pertanyaan atau soal ujian hendaknya disesuaikan dengan umur dan taraf berfikir anak. Artinya soal yang dibuat sesuai jangkauan berfikir anak.
f.       Dapat dipercaya
Alat evaluasi dikatakan terpercaya apabila soal yang dibuat dan dikerjakan oleh dua kelompok murid pada tingkat yang sama menunjukkan hasil yang sama.
g.      Kejujuran
Suatu alat evaluasi dikatakan memilki kejujuran apabila setiap murid berhak mendapat nilai yang terbaik sebagai hasil usahanya. Jadi, setiap murid memperoleh kesempatan menunjukan siapa mreka/dirinya.
h.      Waktu
Salah satu syarat alat evaluasi adalah apabila terdapat perbandingan yang serasi antara soal yang dibuat dengan waktu yang tersedia. Misalnya, disajikan soal objekctive sebanyak 100 butir dalam pilihan ganda. Waktu yang disediakan hanya 25 menit atau bahkan kurang dari itu maka soal tersebut dikatakn kurang baik.

2.     JENIS-JENIS TAGIHAN BELAJAR DAN TUGAS
Jenis tagihan belajar sangat ditentukan oleh topic materi yang dikemas. Secara umum tagihan belajar ini harus menjawab ranah belajar yang dikembangkan pada kompetensi dan indikator. Misalnya ketika kita ingin meminta tagihan belajar pada ranah kognitif, maka tagihan belajar  hatus menyangkut hal-hal yang berkenaan dengan pengetahuan dan pemahaman.

Data dan informasi sebagai dasar penentuan tingkat keberhasilan peserta didik  dalam penguasaan kompetensi dasar  yang diajarkan memerlukan adanya berbagai jenis tagihan. Jenis tagihan yang dapat dipakai dalam sistem penilaian berbasis kompetensi  dasar dapat terkait aspek kognitif atau psikomotor, antara lain sebagai berikut:
  1. Kuis 
Dilaksanakan dalam waktu yang singkat misalnya 15 menit saja, dan hanya menanyakan hal-hal yang prinsip. Bentuknya berupa isian singkat. Kuis biasanya diberikan sebelum pelajaran baru dimulai yaitu untuk mengethui pelajaran yang lalu secara singkat. Kuis dapat pula diberikan setelah pelajaran diberikan, yaitu untuk mengethui pemahaman peserta didik terhadap pelajaran yang baru diberikan itu. Bila ada bagian yang belum dikuasai sebaiknya guru menjelaskan kembali dengan metode yang lain.
  1. Pertanyaan lisan di kelas
Materi yang ditanyakan berupa pemahaman terhadap konsep, prinsip atau teori.  Teknik  bertanya yang baik adalah mengajukan pertanyaan ke kelas, memberi waktu sebentar untuk berpikir, memilih peserta didik secara acak untuk menjawab. Jawaban ini benar atau salah selalu diberikan kepada peserta didik lain atau meminta pendapat untuk jawaban peserta didik yang pertama. Kemudian guru menyimpulkan jawaban peserta didik yang benar. Pertanyaan lisan ini dapat diajukan pada awal atau akhir pelajaran
  1. Ulangan harian
Ulangan harian sebaiknya dilakukan secara periodik, misalnya satu atau dua kompetensi dasar selesai diajarkan. Bentuk soal yang digunakan sebaiknya bentuk uraian objektif atau uraian nonobjektif. Tingkat berpikir yang terlibat sebaiknya pemahaman, analisis, dan aplikasi.
  1. Tugas individu
Tugas invidu dapat diberikan setiap minggu dengan bentuk tugas atau soal uraian objektif / nonobjektif. Tingkat berpikir yang terlibat sebaiknya aplikasi, analisis, bila mungkin sampai sintesis dan evaluasi. Tugas individu untuk mata pelajaran tertentu dapat terkait dengan ranah psikomotor, seperti mengadakan observasi lapangan dalam Geografi atau latihan tari/musik pada pelajaran Pendidikan Kesenian.

  1. Tugas kelompok
Hal ini digunakan untuk menilai kemampuan kerja kelompok.  Bentuk soal yang digunakan adalah uraian dengan tingkat berpikir tinggi yaitu aplikasi sampai evaluasi. Bila mungkin peserta didik diminta menggunakan data sungguhan atau melakukan pengamatan terhadap suatu gejala, atau merencanakan suatu proyek Proyek pada umumnya menggunakan data sungguhan dari lapangan. Tugas kelompok dapat terkait dengan ranah psikomotor.
  1. Ulangan blok
Bentuk soal yang dipakai dalam ulangan blok, bagian dari semester dapat berupa PG, uraian, atau campuran PG dan uraian. Materi yang diujikan harus berdasarkan kisi-kisi soal. Tingkat berpikir yang terlibat dari ranah pemahaman sampai dengan evaluasi.
  1. Laporan kerja praktek atau laporan praktikum
Bentuk ini dipakai untuk mata pelajaran yang ada kegiatan praktikumnya, seperti: Fisika, Kimia, Biologi. Peserta didik bisa diminta untuk mengamati suatu gejala dan melaporkannya.
  1. Responsi/ujian praktek
Bentuk ini dipakai untuk mata pelajaran yang ada kegiatan praktikumnya seperti Fisika, Kimia, Biologi, yaitu untuk mengetahui penguasaan akhir baik ranah kognitif maupun psikomotor. Ujian responsi dapat dilakukan di awal praktek atau setelah melakukan praktek.  Ujian yang dilakukan sebelum praktek bertujuan untuk mengetahui kesiapan peserta didik melakukan praktek di laboratorium. Sedangkan bila dilakukan setalah praktek bertujuan untuk mengetahui kompetensi dasar praktek yang dicapai peserta didik dan yang belum.

DAFTAR PUSTAKA
Majid, Abdul. 2007. Perencanaan Pembelajaran. Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA
Sastra Wijaya, A. Tresna. 1991. Pengembangan Program Pengajaran. Jakarta: Rineka cipta
Suparno, Dkk. 1988. Dimensi-Dimensi Mengajar. Bandung: Sinar baru

Tidak ada komentar:

Posting Komentar